Subscribe:

Ads 468x60px

Pages

Bambang Irawan Bin Hafiludin


Bismillaahirrohmaanirrahiim
Alhamdulillaahi wahdahu washsholaatu wassalaamu ‘ala man laa nabiyya bakdahu
Assalaamu’alaikum warohmatullaahi wabarokaatuhu!
Inilah surat himbauan tandas dari saya yang wajib saya sampaikan kepada yang tercinta seluruh keluarga besar umat Islam di seluruh dunia. Terutama kepada segenap para ulil amri-ulil amri-nya kaum muslimin di semua negara-negaranya umat Islam di dunia, yaitu segenap para ulama, umaro, zu’amak, para pemimpin umat, para khodam dan pejuang pembela Islam semuanya saja.

M. Djuhaeri


Bandung, 5 April 1999
Kepada Yth.:
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI)
Di Jakarta

Assalaamu'alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat,

Saya ucapkan selamat atas diterbitkannya buku "BAHAYA ISLAM JAMA'AH LEMKARI
LDII" dan kami sudah membaca buku tersebut dari salah satu teman pengajian
karena saya mencari di beberapa toko buku sudah habis, dimana saya harus
mendapatkan lagi ?

R. Didi Garnadi


Cimahi, Oktober 1999

Kepada

Dewan Pimpinan Pusat LDII Dr. Ir. K.H. Abdullah Syam Msc.
Jl. Tawakal 9 No. 18, telp. 5605851/5682232 Jakbar.

Imam Amirul Mu’minin Pusat Kerajaan/Dinasti Mafia Islam Jama’ah Abdul Dhohir bin Madigol Pondok Pesantren Burengan, Banjaran, Kediri, Jawa Timur.

Pimpinan Cabang LDII Kec. Cimahi Tengah, Drs. Agus Suganda, Pasar Atas Cimahi
Imam Amirul Mu’minin Desa Padalarang/Ciburuy/Kerajaan/Dinasti Mafia Islam Jama’ah, Widjanarko (Guru SMK Sangkuriang, Cimahi), Komplek Pemda No. 206 RT 03/RW XIV, Kelurahan Padasuka Cimahi, Telp. 641313

Pimpinan Anak Cabang LDII Selamet SM, Perum PJKA, Kelurahan Padasuka, RT 04/RW 14, No. 34, Cimahi.

Imam Amirul Mu’minin Kelompok Padasika Kerajaan/Dinasti Mafia Islam Jama’ah Ir. Sutikna, Perum Bukit Permata, Desa Tani Mulya, Kec. Ngamprah, Padalarang.

Di tempat

Debby Nasution


Selebritis, pencinta lagu dan yang tergabung dalam group Achmad Albar, God Bless ini, termasuk tenaga militan Islam Jamaah/LDII. Sebagian besar aktivitasnya, mulai dari ia masuk Islam Jamaah sejak umur 18 tahun, diperuntukkan mengaji. Boleh dibilang Debby anak emas Ubaidah dan ini diakuinya. 

Toh dia memberontak. Masalah pokok yang dia bahas kemudian ditentangkan pada amirnya adalah soal keamiran dan bai’at dalam Islam. Tetapi, mengapa tidak sejak dulu ? “Dulu itu darah muda,” katanya. Kemudian Debby mengaji kepada ustad-ustad lain dan akhirnya menemukan kepalsuan-kepalsuan hadis yang dijejalkannya selama ini. Beringas memang ciri Islam Jamaah. Memaki kepada yang bukan Islam Jamaah dengan sebutan babi, anjing, adalah lumrah. Menurut Debby, “Apa begitu moral Rasulullah?” Dan, kata-kata itu diucapkan di masjid!

Rikrik Aulia Rahman


Jargon Paradigma Baru seolah menjadi bumerang bagi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Di saat banyak tokoh Islam yang simpati terhadap “perubahan” LDII, banyak warga LDII malah memilih hijrah, keluar dari organisasi yang identik dengan Islam Jamaah ini. Ada apa?
Kesibukan Rikrik Aulia Rahman kini bertambah. Selain mengurus toko grosir dan warung internet, pria berumur 26 tahun ini juga sibuk mengelola blog, milis, serta mengasuh diskusi via fasilitas obrolan internet, Yahoo Messenger. Topik diskusinya: LDII, Islam Jamaah, Manqul, Bai’at, Amir, dan segala hal yang berkaitan dengan aliran sesat Islam Jamaah/Darul Hadits yang telah dilarang lewat SK Jaksa Agung RI No. Kep-089/D.A/10/1971 ini.

Rina Wien Kusdiani


Ia terlibat Islam Jamaah/LDII pada tahun 1977 ketika seorang temannya datang memperkenalkan pengajian kepadanya. “Saya saat itu sangat ingin mempelajari agama. Kok datang temen saya, dan pengajarannya bagus,” kata Rina. 

Akan tetapi, setelah lama kemudian ia merasa seperti yang dikatakannya, “Ada yang tidak beres dalam ajaran yang saya peluk ini,” tutur Rina yang berkaca mata itu. Misalnya, soal keamiran yang menurut dia mirip kepausan (Katolik), juga pemaksaan pajak 10% dan pengafiran kepada orang lain yang tidak sealiran. Rina mengaku pernah dua kali menghadap Imam Nurhasan yang dikiranya bisu itu, di kompleks Islam Jamaah/LDII di Karawang.

Rusli


Bagi saya sekeluarga berpandangan keluar dari LDII bukanlah pekerjaan mudah seperti mudahnya membalikkan telapak tangan,tapi butuh proses sebab doktrin LDII sangat mengakar pada otak saya telah merambat sampai ke langit-langit kalbu.belum lagi ancaman dan teror yang akan menerpa keluarga saya,karna didalam doktrin LDII orang yang telah keluar dari kelompok mereka berarti telah murtad wajib masuk neraka.termasuk ancaman dari istri saya sendiri yang mengancam “apabila saya berani keluar dari LDII maka lebih baik kita bercerai, jauh-jauh saya ikut kamu,itu karna kita seaqidah dalam jamaah”.namun ancamannya Alhamdulillah tidak membuat saya gentar mencari kebenaran.dan nasehat demi nasehat yang saya berikan pada istri membuat dia sadar dan mendukung misi saya mencari kebenaran tentang dakwah LDII.