Subscribe:

Ads 468x60px

Pages

Sistem Pengajian Mereka


Sistem pengajian mereka disebut mangkul. Yaitu bahwasanya kajian hadits dan Al-Qur’an harus memakai isnad. Mereka berdalil dengan perkataan Ibnul Mubarok : “Isnad itu bagian dari agama. Kalau tanpa isnad, maka siapa saja akan berkata apa yang dia sukai.” Dalam masalah hadits, Nur Hasan Ubaidah mengaku mempunyai isnad sampai ke Imam Bukhari dan Imam-Imam yang lainnya bahkan bersambung sampai kepada rasulullah (lihat kitab sholat versi LDII).
Sedang dalam masalah Al-Qur’an, dia mengaku mempunyai isnad sampai ke Ali bin Abu Thalib dan Utsman bin Affan, bahkan sampai ke malaikat Jibril. Siapa saja yang memiliki isnad selain Islam Jamaah dianggap tidak sah dan palsu. Menurut mereka barang siapa yang beramal tanpa isnad sama saja amalnya tidak sah dan tidak diterima oleh Allah.

Sehingga wajar saja jika kita masuk mesjid atau rumah mereka, mereka selalu mengepel bekas kita karena menganggap toharoh kita tidak sah sehingga kita dianggap membawa najis. Islam Jamaah dan Hadits Nabi Menurut mereka, shahih tidaknya suatu hadits tergantung kepada amir mereka. Sebuah hadits palsu dapat dianggap hadits shahih jika menurut amir mereka hadist shahih.