Subscribe:

Ads 468x60px

Pages

Halim


*prologue:
cerita dan kisah mengenai ‘kesesatan’ LDII sudah sering aku dengar.
Bahkan sudah terbit ‘buku putih’ dari MUI yg menyatakan kesesatan LDII.
Aku sendiri sudah mendapat info yg cukup berimbang dari seorang ulama yang mendapat undangan dari LDII. Insya ALLOH info tersebut akan aku muat di lain waktu. Untuk sementara, silakan membaca artikel yg dikirim oleh seorang sahabatku…sebut saja mas C. Selamat menikmati. ps: ada perubahan pada cerita ini, untuk memperjelas cerita & hanya untuk perbaikan ejaan saja…*
Assalammualaikum wr wb.
Bismillahirrohmannirrrohim.
Terima kasih sebelumnya untuk dimuatnya pengalaman saya di blog ini. Mengenai tulisan ini adalah berupa pengalaman pribadi yang pernah saya alami kira – kira 4-5 tahun yang lalu. Saya sebagai orang awam sengaja menuangkan tulisan ini tanpa berniat memprovokasikan suatu lembaga maupun organisasi, karena saya hanya ingin berbagi kisah kepada para sahabat Islam lainnya.
Awal saya mengetahui organisasi ini, informasinya saya dapatkan dari mantan pacar saya (sebut saja N) yang memperkenalkannya.
Beberapa bulan semenjak saya berpacaran, pada suatu saat, N tiba2 ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting yang berkaitan dengan agamanya, sebenarnya saya sudah sangat bingung apa yang dikatakan N “ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting yang berkaitan dengan agamanya “ dari fisik dia ( N mantan saya ) menggunakan jilbab, kitabnya Al Qur’an agamanya Islam, lalu ada apa dengan agamanya, bukannya kita sama-sama beragama islam pikir saya.
Singkatnya N menjelaskan kepada saya bahwa :
Islam yang saya anut adalah kafir, sedangkan Islamku adalah yang benar, dengan banyaknya semua aliran Islam di dunia, yang benar-benar Islam yang diterima oleh Alloh adalah Islamnya LDII kata N menerangkan, bahkan ibumu (ibu saya ) yang melakukan ibadah dan mengaji, N mengatakan kalau itu semua adalah pekerjaan yang sia-sia, dan tidak berguna sama sekali.
“ Islam yang sebenar-benarnya diterima oleh Alloh adalah Islamnya LDII. “
“Islammu adalah salah. Kita memang sama-sama berdoa kepada Alloh, tapi yang membuat Islammu tidak diterima adalah karena berpatok dengan Muhammad. Muhammad sudah sangat sangat lama meninggal, kenapa kamu masih menjadikannya panutan?” ini adalah kalimat yang tak terlupakan di kuping saya hingga sekarang.
Emosi saya ketika itu juga meledak, karena sebegitu gampangnya N sebagai anggota dari LDII jelas jelas menghina nabi saya, nabinya para umat Islam.
Coba kamu bayangkan, maukah seorang masyarakat mempunyai pemimpin yang sudah meninggal, rasanya tidak! Tentunya masyarakat tersebut harus memiliki seorang pemimpin yang masih hidup, disini kami menyebutnya imam, sebagai gantinya nabimu yang sudah lama wafat. ( sampai disini, si N kemudian melanjutkan mebicarakan harta kekayaaan imamnya, serta canggihnya fasilitas masjid mereka dll. )
Jujur saja…kami sebagai Anggota LDII halal hukumnya untuk membunuh seluruh umat islam diluar LDII, (Makruh).
N kemudian berkisah, LDII pada jaman dahulu adalah lembaga yang dimusuhi oleh banyak masyarakat, maka itu organisasi ini bersembunyi dan menutup diri, LDII kemudian berlindung dari serangan orang-orang yang memusuhi dengan berlindung di bawah rezim s****o, maka setiap pemilu kami selalu memilih g**** agar dapat bertahan terus, supaya kami selalu terjamin, terlindungi dan terjaga.
“Ok, temukan saya dengan Imam mu, rasanya saya sangat ingin berbicara langsung dengan si pemimpin LDII ini.”
“Imam kami sibuk kalau ingin bertemu harus membuat janji”, kata N.
“Baiklah, tolong atur waktunya kapan saja saya siap, saya sangat ingin berbicara dengannya”, kata saya.
“Rasanya tidak bisa beliau sangat sibuk berkunjung ke daerah daerah.”
“Kalau begitu saya mau datang ke pengajianmu.”
*N selalu menjawab penuh dengan alasan dan penolakan*
“Percuma karena kami tidak pernah melakukan dakwah di setiap pengajian-pengajian yang diselenggarakan.”
“Lalu kenapa kamu cerita ini semuanya kepada saya?”
“Ini karena hubungan kita sudah diketahui oleh seluruh anggota pengajianku (kata si N) sebelumnya aku dinasehati oleh mereka untuk memberitahukan ini kepada mu, untuk bergabung dengan kami apabila kamu ingin melanjutkan hubungan ini.”
“Setelah itu….?” (kata saya )
“Apabila kamu telah direstui dan di bai’at oleh imam kami, kamu harus pindah
dari rumah ini ( rumah ibu saya ) asumsi mereka mengatakan apabila saya masih tinggal di rumah orang tua saya dan ketika itu posisi saya sudah di bai’at”
*Ke-Islaman saya tidak akan afdol dengan alasan karena saya masih satu atap dengan orang kafir yang ucap si N.* “Bagaimana mau apa tidak ?”
Jujur hati saya sangat terluka saat itu. Setelah beberapa hari saya merenung akhirnya saya ceritakan semua kepada ibu saya…kami membahas ini berhari-hari, saya sempat teringat apa yang pernah diucapkan oleh N, mengenai buku yang menentang pergerakan LDII teringat itu saya langsung saja mencari informasinya, di toko buku. Alhamdullilah apa yang saya cari berhasil saya temukan, termasuk pengalaman yang agak aneh.
Beberapa kali setiap saya berkunjung dan menemukan buku ini, pasti di tumpukan buku paling atas selalu saja dalam keadaan terbalik, seperti ada yang sengaja membalikkan buku ini, kemungkinan agar pengunjung maupun pembeli tidak ada yang membacanya, namun di balik ini, Alhamdullilah Alloh telah membuka pikiran dan hati saya. Semenjak membaca buku-buku seperti ini saya juga mulai memperbanyak pengetahuan tentang Islam.
Berbulan bulan lamanya sejak saya mulai dikenali aliran LDII dan tanpa ada
sambutan bahkan siraman rohani dari golongan ini, dan akhirnya si N pun datang untuk memberikan sebuah keputusan yang memang saya nantikan. Namun berita yang disampaikan sangatlah mengecewakan, saya dinyatakan tidak diterima oleh anggota mereka, dengan alasan bahwa saya adalah seseorang yang berwatak keras, ditakutkan menentang setelah dibai’at.
Artinya saya adalah seorang yang dilahirkan ke dunia untuk menjadi manusia yang kafir untuk selamanya. Aliran ini seperti mesin pencuci otak, sejak saat dicampakkan saya mulai ditinggalkan N dan dibiarkan kehilangan pondasi dalam hidup dan bisa dikatakan saya sempat meragukan Islam, belum lagi dengan adanya perubahan drastis pandangan dari warga sekitar.
Tiba-tiba saja saya bisa terkenal di lingkungan itu namun lebih ke sisi negatifnya, saya sangat yakin ini seperti sudah diatur, saya tahu ini dimaksudkan untuk melindungi si N dari saya, menjadi sebuah pertanyaan untuk saya pribadi, apakah ini hidup seorang kafir dalam menghabisi umurnya didunia, LDII menghancurkan hidup saya.
Namun Alloh sayang kepada umat-Nya termasuk kepada saya. Di saat depresi dan paranoid yang hampir membuat saya gila, dimana ketika saya benar-benar sendiri dan kehilangan pegangan hidup, saya justru merasakan Alloh sangat dekat kepada saya.
Dan kini saya sangat yakin 100% bahwa apa yang telah saya alami ini adalah hidayah yang Alloh berikan untuk saya, ini adalah salah satu pengalaman yang paling berharga untuk saya…
Selain pengalaman pribadi saya ini, saya juga mencocokkan dengan pengalaman orang-orang yang pernah bergabung dengan LDII dan rata-rata memang ada banyak persamaan dengan yang saya alami, saya juga sempat berdialog dengan beberapa kawan mengenai LDII, dan memang benar adanya apabila LDII berpatokan kepada para imamnya.
Misalkan untuk wilayah di timur dan di barat, dipastikan setiap wilayah memiliki imamnya sendiri-sendiri, jadi terkadang ada peraturan yang tidak sama tiap masing masing wilayahnya.
Beberapa peraturan LDII yang pernah saya dengar dan rasakan :
1. Muslim di luar LDII adalah najis ketika melakukan sholat di rumah seorang LDII, (saya telah membuktikan dengan mata kepala sendiri, memang benar setelah saya sholat, ruangan itu langsung dibersihkan, dipel dsb.)
2. Haram merokok (bukan makruh)
3. Haram melakukan onani, namun untuk menghilangkan dosa ( pengakuan dosa ) adalah membayar ganti rugi berupa uang kepada yayasan.
4. Halal membunuh umat Islam di luar LDII
5. Larangan memberi dan menjawab salam untuk muslim di luar LDII
6. Tidak ada dakwah di dalam pengajiannya, (namun ada beberapa wilayah yang pengajiannya yang dibarengi dengan dakwah namun sangat tertutup sekali).
Sebagai umat Islam saya sangatlah bersedih atas ini, namun saya sendiri tak mampu berbuat apa-apa tentang ini, Sekali lagi saya tidak bermaksud memperkeruh keadaan, namun faktalah yang harus berbicara, saya hanya ingin menyampaikan kepada para sahabat termasuk orang-orang awam seperti saya ini untuk selalu berhati-hatilah kita melangkah menuju jalan yang di ridhoi Alloh, selalu berpegang kepada AL’QURAN dan HADIST.
Wassallammuallaikum wr.wb.